Selasa, 07 Februari 2012

TIPS MENGATASI ANAK MARAH

Jika anak sedang emosi atau marah biasanya dilampiaskan dengan cara membanting pintu, melempar sesuatu, menendang meja mengacaukan segala hal & berteriak - teriak penuh kemarahan. Rasa marah bisa muncul akibat banyak sebab, termasuk yang terjadi pada anak - anak. Terkadang orang tua ikut kesal jika anak selalu bertindak marah - marah. Bagaimanakah cara mengatasinya, sebenarnya ada dua perasaan dasar yang menyebabkan anak - anak memiliki sifat pemarah, yaitu :
1. Seorang anak memiliki keingintahuan & kemauan yg kuat utk melakukan sesuatu, tapi seringkali kemampuannya tdk sekuat keingintahuannya. Hal ini biasanya membuat ia kesal & menuntunnya kearah frustasi yang diungkapkan dengan marah - marah.
2. Kemauan & keinginannya menjadi besar utk cepat menjadi besar. Biasanya anak - anak akan merasakan hal ini jika orang tua sudah melarang - larangnya dengan kata "tidak". Karena ia belum bisa menguasai emosinya secara logis, maka ia memilih mengekspresikannya ke luar melalui kemarahannya. Sifat anak yang pemarah bisa menjadi masalah bagi ibu & anak. Karena itu orang tua perlu memaklumi sifat anaknya tsb. Seperti dikutip dari The Baby Book karangan Wiliam & Marta Sears, ada beberapa cara yg bisa dilakukan utk meredamkan amarah, yaitu :
1. Mempelajari hal yg menyebabkan anak marah, ketahui dengan pasti hal apa yang dapat memicu kemarahannya seperti lapar, bosan, suasana lingkungan yg tidak mendukung atau lainnya. Dengan mengetahui penyebabnya, maka orang tua dapat mencegah kemarahan anak.
2. Memberikan contoh sikap tenang padanya. Anak mempelajari sesuatu dari apa yan dilihat & didengarnya, karena itu penting untuk mencontohkan sikap tenang didepannya. Jika lingkungan disekitarnya suka marah - marah maka anak akan menganggap bahwa perilaku ini merupakan hal yang wajar.
3. Ketahui siapa yang sedang marah. Bila orang tua adalah orang yang mudah emosi, maka akan sangat mudah bagi anak untuk  memancing kemarahan & berakhir dengan lomba saling teriak tanpa ada penyelesaian. Karena itu perlu diketahui siapa yang marah agar kondisi tetap terkendali.
4. Usahakan untuk tetap tenang meskipun berada ditempat umum. Sebaiknya orang tua tidak menunjukkan kemarahannya pada anak di depan banyak orang, karena anak akan semakin menunjukkan rasa marahnya. Jadi cobalah untuk menggendong & membawanya ke tempat yang lebih sepi.
5. Memeluk & merangkulnya erat seperti pelukan gaya beruang. Sebagian besar anak yang kehilangan kontrol akan menjadi lebih tenang saat dipeluk. Pelukan ini tidak akan terlalu mengekangnya, namun tetap memberinya keamanan & kenyamanan yang dibutuhkan saat sedang marah.
6. Menahan diri adalah terapi yang baik. Tunggulah sampai ia tenang sebelum memulai konseling atau mengatasi permasalahannya karena jika ia masih marah - marah kemungkinan anda akan terpancing untuk ikut marah. 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes