Rabu, 28 Maret 2012

Penantian yang tertunda

Setelah merasakan selama tiga bulan menangis, akhirnya kembali menemukan seseorang yang kembali bersedia menjadi teman hidup. Hal itu dirasakan sebagai penghujung kepastian kebahagiaannya. Namun ternyata Tuhan pun berkehendak lain. Selama satu tahun hubungan ternyata kembali menemukan kegagalan. Tapi syukurlah, kali ini tidak menangis hingga 3 bulan lagi. Ha ironis memang 2 kali pernikahan yang gagal. Bahkan selebritis aja cuma satu kali. Apes banget nasib pikirku...
Namun di suatu malam telah kubulatkan tekad, telah kurenungi sebab dari kegagalan tersebut, akhinya kutemukan jawaban yang baru kusadari.

Ternyata selama dalam dua kali rencana pernikahan yang gagal didalam diriku tidak ada sama sekali niat untuk menjalin rumah tangga. Aku melupakan niat ku padaNya yang tulus, hanya untuk ibadah kepadaNya mengikut sunnah rasulNya dan menjaga diri dari aib serta menghindari fitnah. Dulu pernikahan bagiku hanya sebuah stasiun kehidupan yang memang harus dilewati bagi setiap orang. Namun jika kita mau berpikir lebih dalam. Maka Tuhan pun akan menjawab kesulitan, kehampaan dengan jawaban terbaikNya dan disertai ridhoNya. Terdengar sangat sederhana namun menurutku mudah terlupa untuk setiap manusia, hingga rumah tangga hanya menjadi sebuah rutinitas tanpa makna di dalamnya.

Ternyata setelah renungan itu, entah seperti kebetulan atau tidak. banyak pinangan yang ku dapatkan, bahkan dengan seseorang yang baru dikenal dan baru bertemu, seolah bagai ujian tuk memantapkan langkah agar tidak salah berpijak menentukan imam dalam hidupku dan melalui istikharah yang panjang pula akhirnya kutemukan penantian yang selama ini tertunda. Bagiku ialah yang terbaik dan mudahan telah diridhoi pula olehNya. Semoga hingga akhir... ;) 

Pengalaman 3 Bulan Menangis

Wow fantastis, decak ku kala ku sadar tentang beberapa tahun yang lalu. Hal bodoh dan sangat bodoh menurut ku, kutukku dalam hati kala teringat hal itu.
Menangis selama tiga bulan lamanya dan tiga kali sehari pada minggu pertamanya, seperti minum obat pikirku.
Memang segala rencana manusia tidak ada yang tahu akhirnya, namun memang kedewasaan tiap individu lah yang dapat menyikapi secara bijak maupun tidak. Hal itu terjadi setelah betapa matangnya rencana hubungan kami yang dijalani selama hampir satu tahun dan kebetulan saat itu aku telah merasa menemukan sosok ideal yang sangat sesuai dengan pilihan hati. Namun pilihan Tuhanlah yang terbaik, betapa ku melupakan itu. Sehingga pada saat rencana berakhir maka hancurlah segalanya. Iman yang lama dibina hampir goyah, islam didada hampir hilang. Bahkan jiwa yang selama hidup menyadari bahwa mencintaiNya dan kekasihNyalah tujuan hidupnya itupun telah lupa.
Yang tertinggal hanya rasa malu pada keluarga nya yang telah menggadang - gadang rencana nya untuk menikahi seseorang yang ideal dihidupnya.
Namun kisah itu saat ini hanya menjadi bagian dari kenangan yang memberi pelajaran bahwa, ternyata aku telah lupa, mata hati yang telah penuh dengan cintaNya, rasulNya, telah dibutakan seketika oleh cinta yang tidak karena Robbnya. Sungguh telah merugi jika telah mencintai sesuatu atau meletakkan cinta melebihi cinta pada Robbnya serta nabiNya. Karena hanya Dia sang pemilik dan penggenggam jiwa, dan hanya Dia pemilik hidayah serta rahmatNya. Oleh karena itu cenderunglah padaNya disamping takwa dan kerja keras sesuai perintahNya.

Selasa, 27 Maret 2012

Nilai Sebuah Senyuman

Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.
Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi
kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.
Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak
berguna sebelum di berikan pada orang lain.
Dan apabila pada menit terakhir kesibukan … di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi
terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?
Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!

Optimisme dalam hidup

Bob Butler kehilangan kedua kakinya pada tahun 1965 akibat ledakan ranjau di Vietnam. Ia kembali ke negerinya sebagai pahlawan perang. Dua puluh tahun kemudian IA sekali lagi membuktikan kepahlawanan yang murni berasal dari lubuk hatinya.
Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di sebuah kota kecil di Arizona pada suatu Hari dalam musim panas ketika IA mendengar jeritan seorang wanita dari salah satu rumah tetangganya. Ia menggelindingkan kursi rodanya ke rumah ini, tetapi semak-semak yang tinggi di rumah itu tidak memungkinkan kursi rodanya mencapai pintu belakang. Maka veteran itu keluar dari kursinya Dan merangkak tanpa peduli debu Dan semak yang harus dilewatinya.
“Aku harus sampai ke sana,” ucapnya dalam hati. “Tak peduli bagaimanapun sulitnya.”
Ketika Butler tiba di rumah itu, IA tahu bahwa jeritan itu datang dari arah kolam. Di sana seorang anak perempuan berusia kira-kira tiga tahun sedang terbenam di dalamnya. Anak itu lahir tanpa lengan, sehingga ketika IA jatuh ke dalam kolam IA tidak dapat berenang. Sang ibu hanya bisa berdiri mematung sambil menangisi putri kecilnya. Butler langsung menceburkan diri Dan menyelam ke dalam dasar kolam lalu membawanya naik. Wajah anak bernama Stephanie itu sudah membiru, denyut nadinya tidak terasa Dan IA tidak benapas.
Butler segera berusaha melakukan pernafasan buatan untuk menghidupkannya kembali sementara ibunya menghubungi pemadam kebakaran melalui telepon. Ia diberitahu bahwa petugas kesehatan kebetulan sedang bertugas di tempat lain. Dengan putus ASA, IA terisak-isak sambil memeluk pundak Butler.
Sementara terus melakukan pernafasan buatan, Butler dengan tenang meyakinkan sang ibu bahwa Stephanie akan selamat. “Jangan cemas,” katanya. “Saya menjadi tangannya untuk keluar dari kolam itu. Ia akan baik-baik saja. Sekarang saya akan menjadi paru-parunya. Bila bersama-sama Kita pasti bisa.”
Beberapa saat kemudian anak kecil itu mulai terbatuk-batuk, sadar kembali Dan mulai menangis. Ketika mereka saling berpelukan Dan bergembira bersama-sama, sang ibu bertanya kepada Butler tentang bagaimana IA yakin bahwa anaknya akan selamat.
“Ketika kaki saya remuk terkena ledakan di Vietnam, saya sedang sendirian di sebuah ladang,” ceritanya kepada perempuan itu. “Tidak Ada orang lain di sekitar situ yang bisa menolong kecuali seorang gadis Vietnam yang masih kecil. Sambil berjuang menyeretnya ke desa, gadis itu berbisik dalam bahasa Inggris
patah-patah, “Tidak apa-apa. Anda akan hidup. Saya akan menjadi kaki Anda. Bersama-sama Kita pasti bisa.”
“Ini kesempatan bagi saya untuk membalas yang pernah saya terima,” katanya kepada ibu Stephanie.
Kita semua adalah malaikat-malaikat bersayap sebelah. Hanya bila saling membantu Kita semua dapat terbang ( Luciano De Crescenzo. )
Begitu juga dengan pengalaman ini. Dua orang yang baik, tapi, mengapa pernikahan tidak berakhir bahagia
Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil, saya melihatnya dengan begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun pagi hari, memasak
sepanci nasi untuk ayah dan kami, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu baru tidak akan lapar seharian di sekolah.
Setiap hari, ibu selalu membersihkan lantai, mengepel seinci demi seinci, lantai di rumah tampak lebih bersih dibanding sisi tempat tidur orang lain, tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki telanjang.
Ibu saya adalah seorang w anita yang sangat rajin.
Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang baik.
Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja ayah selalu menyatakan kesepiannya dalam pernikahan, tidak memahaminya.
Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab.
serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu, bahkan saat libur juga masih mengatur jadwal sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat anak-anak, ia adalah seorang ayah yang penuh tanggung jawab, mendorong anak-anak untuk berpretasi dalam pelajaran.
Ia suka main catur, suka larut dalam dunia buku-buku kuno.
Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata anak-anak, ia maha besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami.
Hanya saja, di mata ibuku, ia juga bukan seorang pasangan yang baik, dalam proses pertumbuhan saya. Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka, dan mereka layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik.
Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia, kehidupan pernikahan mereka lalui dalam kegagalan, sedangkan aku, juga tumbuh dalam kebingungan, dan aku bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?

Namun dalam hal ini telah di sadari oleh masing - masing pihak hingga kami memutuskan tuk berputih hati dalam menjalani sgala ketentun yang ada, tak pernah terbayang kan kekuatan seorang wanita, mungkin setiap wanita memiliki kekuatan tersebut, dimana kebahagiaan anak - anaknya lebih penting sehingga seorang ibu lebih memilih bertahan demi masa depan sang anak - anaknya. Tapi syukurlah, karena Tuhan pun mengirimkan seorang ayah yang begitu bertanggung jawab, dia tetap menyayangi ibu, tidak ingin kehilangannya meskipun sulit mengendalikan kesepiannya. dan akhirnya semua berjalan layaknya tak terjadi apapun, semua terwujud oleh keikhlasan, ketabahan, kesabaran yang begitu di perjuangkan tuk selalu berada di sanubarinya dan anak -anak mereka.


JANGAN BENCI AKU, MAMA

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.
Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.
Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, “Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!” Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?”
“Nama saya Elic, Tante.”
“Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?”
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati…, mati…, mati… Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric…
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.
“Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” tTpi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangissaya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric… Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali… Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.
Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu… Air mata saya mengalir
dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…
“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…?
Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…” Saya menjerit histeris membaca surat itu.
“Bu, tolong katakan… katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana … Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!”
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. (kisah nyata di irlandia utara)

Semoga cerita ini dapat menginspirasi para ibu agar tidak pernah membiarkan anak - anak mereka terlantar, terbuang karena seorang ibu telah dianugerahi sifat kasih sayangnya terhadap anak - anak mereka tanpa memperhitungkan adanya perbedaan atau kekurangan yang dimiliki sang anak. Mereka semua memerlukan kasih sayang seorang ibu.


Senin, 19 Maret 2012

Bahaya Kurang Tidur

Aduuh ngantuk banget nih.. kurang tidur tadi malam..
Hati - hati ya guys kalo terlalu sering mengalami gangguan kurang tidur tidak baik untuk kesehata.
Karena tidur adalah kebutuhan dan sinyal bahwa tubuh memerlukan waktu untuk beristirahat. Pada saat kita tidur, seluruh bagian secara alami melakukan perbaikan atau regenerasi sel dari dalam. Tubuh kita aktif memproduksi hormon kortisol pada saat tidur, hormon inilah yang membuat kita lebih segar & bebas dan bebas dari kelelahan pada saat bangun tidur.
Gangguan susah tidur bisa kita alami oleh siapa saja, banyak faktor yang menjadi penyebab kurangnya waktu tidur. Bisa jadi kita terpaksa tidak tidur karena kesibukan yang mengharuskan kita menghabiskan malam untuk menyelesaikan setumpuk tugas. Atau bisa jadi kita terbiasa begadang dan menghabiskan waktu beberapa jam saja untuk tidur.
Apapun alasan kita kurang tidur tidak baik untuk kesehatan. Ada beberapa bahaya yang harus kita ketahui :
1. Daya tahan tubuh menurun, seperti yang sudah disampaikan pada paragraf sebelumnya, tidur adalah proses regenerasi sel dari dalam. Bila kita kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh kita melemah. Tubuh kita akan mudah terserang virus yang ringan sekalipun, flu dan batuk misalnya. Sekalipun kita mengatur pola makan, tanpa diimbangi tidur yang berkualitas daya tahan tubuh kita tidak akan prima.
2. Memicu Diabetes & Kegemukan
Kebiasaan begadang & kurang tidur berakibat pada gangguan tingkat gula darah & produksi leptin. Leptin adalah hormon yang berguna untuk menekan nafsu makan. Apabila kita kekurangan tidur, maka tubuh akan kurang menghasilkan Leptin. Inilah yang menyebabkan kita sering lapar pada saat begadang atau lapar di sepanjang siang. Bila hal ini terjadi kita cenderung untuk memilih cemilan yang banyak mengandung glukosa, lemak & karbohidrat. Dengan demikian tubuh akan menumpuk zat - zat tersebut dan mengacaukan tingkat gula darah, sehingga kita lebih rentan terkena diabetes. Kegemukan juga merupakan efek samping dari pemilihan makanan tidak sehat akibat menurunya hormon Leptin.
3. Emosi tidak stabil & sulit berpikir
Emosi tidak stabil & sulit berpikir, tidur dapat menurunkan tingkat stres, sudah banyak penelitian yang membuktikannya. Kurang tidur akan membuat otak kita tidak mendapat jatah istirahat yang cukup. Tubuh kita pun mengalami kelelahan karena tidak mendapat perbaikan alami yang terjadi pada saat tidur. Hal ini tentu akan mengakibatkan kita menjadi depresi akibat kelelahan. Emosi kita menjadi tidak stabil dan konsentrasi kita akan menurun. Kita akan kesulitan untuk berpikir & memecahkan masalah bahkan untuk masalah yang paling ringan sekalipun. Kita bahkan menjadi mudah pikun & ceroboh.
Dampak yang mengerikan untuk kesehatan akan mengincar kita jika terus mengabaikan tidur yang berkualitas & kurangnya waktu tidur. Jadi guys, tidurlah bila sudah waktunya kita untuk beristirahat, dengan tubuh yang sehat & cukup beristirahat kita bebas beraktifitas sepanjang hari..

 
 

Rabu, 22 Februari 2012

Cokelat Cara Nikmat Redakan Nyeri Menstruasi

Menjelang menstruasi, beberapa wanita selalu menyiapkan obat - obat & jamu - jamuan untuk mengantisipasi sindrom rasa nyeri. Bagi yang bosan dengan obat - obatan kimia maupun herbal dapat mencoba makan karena dapat meredakan nyeri menstruasi.

Cokelat khususnya cokelat hitam memiliki berbagai kandungan yang berkhasiat sebagai antinyeri. Kandungan itu antara lain magnesium serta asam lemak omega 3 & 6 yang juga dikenal sebagai pembangkit mood atau suasana hati biar tidak gampang marah - marah.

Meski secara alami cokelat biasa udah memiliki efek antinyeri, di luar negeri ada juga cokelat khusus untuk nyeri menstruasi yang kandungannya ditambahi ekstrak buah chasteberry & bilberry. Kedua bahan yang ditambahkan itu juga merupakan senyawa antinyeri berbahan herbal alami.

Pada cokelat hitam biasa efek pereda nyeri menstruasi hanya akan maksimal bila dikonsumsi tanpa gula. makin banyak gula yg ditambahkan makin berkurang efeknya & malah bisa bikin cepat gemuk karena kandungan kalorinya menjadi lebih banyak.

Selain gula, bahan lain yang harus dihindari atau minimal dikurangi saat sedang datang bulan adalah garam & kafein. Dikutip dari Indiavision, bahan - bahan ini bisa memicu perut kembung serta emosi tidak stabil sehingga mudah tersinggung gelisah & depresi.

Selain makanan serta minuman olah raga ringan juga bisa membantu meredakan sindrom menstruasi. Jogging atau sekedar jalan - jalan selama 30 menit sudah cukup untuk mengalihkan perhatian terhadap rasa nyeri maupun mengubah komposisi hormonal sehingga nyerinya itu sendiri benar - benar berkurang.

Jika tidak disertai gangguan kesehatan pada organ reproduksi sindrom menstruasi biasanya akan reda dalam 3 - 7 hari. Nyeri adalah gejala yang paling banyak dikeluhkan sedangkan yang lain juga disertai gangguan emosi seperti mood yg tidak stabil. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes