Rabu, 28 Maret 2012

Penantian yang tertunda

Setelah merasakan selama tiga bulan menangis, akhirnya kembali menemukan seseorang yang kembali bersedia menjadi teman hidup. Hal itu dirasakan sebagai penghujung kepastian kebahagiaannya. Namun ternyata Tuhan pun berkehendak lain. Selama satu tahun hubungan ternyata kembali menemukan kegagalan. Tapi syukurlah, kali ini tidak menangis hingga 3 bulan lagi. Ha ironis memang 2 kali pernikahan yang gagal. Bahkan selebritis aja cuma satu kali. Apes banget nasib pikirku...
Namun di suatu malam telah kubulatkan tekad, telah kurenungi sebab dari kegagalan tersebut, akhinya kutemukan jawaban yang baru kusadari.

Ternyata selama dalam dua kali rencana pernikahan yang gagal didalam diriku tidak ada sama sekali niat untuk menjalin rumah tangga. Aku melupakan niat ku padaNya yang tulus, hanya untuk ibadah kepadaNya mengikut sunnah rasulNya dan menjaga diri dari aib serta menghindari fitnah. Dulu pernikahan bagiku hanya sebuah stasiun kehidupan yang memang harus dilewati bagi setiap orang. Namun jika kita mau berpikir lebih dalam. Maka Tuhan pun akan menjawab kesulitan, kehampaan dengan jawaban terbaikNya dan disertai ridhoNya. Terdengar sangat sederhana namun menurutku mudah terlupa untuk setiap manusia, hingga rumah tangga hanya menjadi sebuah rutinitas tanpa makna di dalamnya.

Ternyata setelah renungan itu, entah seperti kebetulan atau tidak. banyak pinangan yang ku dapatkan, bahkan dengan seseorang yang baru dikenal dan baru bertemu, seolah bagai ujian tuk memantapkan langkah agar tidak salah berpijak menentukan imam dalam hidupku dan melalui istikharah yang panjang pula akhirnya kutemukan penantian yang selama ini tertunda. Bagiku ialah yang terbaik dan mudahan telah diridhoi pula olehNya. Semoga hingga akhir... ;) 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes